Praveen dan Melati Dapat Perlakuan Berbeda dari Richard

Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti saat menjalani sesi latihan. (Foto: PP PBSI)
Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti saat menjalani sesi latihan. (Foto: PP PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Ganda campuran nomor satu Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti ternyata mendapat perlakuan yang berbeda dari sang pelatih, Richard Mainaky. Mulai dari porsi hingga program latihan, Richard membedakan mana untuk Praveen dan mana untuk Melati. Menurut dia, hal tersebut sangatlah wajar. Bahkan sudah dia lakukan sejak lama. Sebab, setiap pemain memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.

“Harus dong, harus beda (perlakuan) ke tiap atlet. Setelah persiapan ke Singapore Open (2021 BWF World Tour Super 500) yang intens, Praveen minta izin satu-dua hari, lalu kami mulai lagi untuk program Olimpiade. Kalau Mely (Melati) kan harus jalan terus. Karena dilihat dari skill dan pengalamannya beda. Walau satu pasangan, tapi jam terbang Praveen sudah lebih banyak,” jelas Richard Mainaky dilansir Bolalob.com.

Lebih lanjut Richard memberi contoh. Menghadapi Praveen, misalnya. Sebagai pelatih, dia mesti benar-benar pintar dan peka untuk mengatur intensitas latihan Praveen. Kapan dia harus keras dan kapan harus melunak. Pasalnya, menurut Richard, Praveen memiliki karakter yang unik.

“Praveen itu harus betul-betul dijaga mood-nya. Sekarang dia sudah banyak perubahan, sudah bagus sekali. Sebagai pelatih, kami harus punya trik menghadapi atlet, kadang keras, kadang kendorin lagi, semuanya demi tujuan akhir si atlet, supaya bisa tercapai,” katanya.

Saat ini, Praveen/Melati tengah memaksimalkan persiapan jelang Olimpiade Tokyo 2020, Juli 2021 mendatang. Khusus untuk Praveen, Richard berharap Praveen bisa bermain lebih konsisten dan fokus. Sebab, menurut dia Praveen unggul di pengalaman dan teknik permainan yang bagus. Untuk itu, fokus utama latihan Praveen saat ini adalah meningkatkan kecepatan dan ketahanan di lapangan.

“Kalau kecepatan pasti harus ditingkatkan, sedangkan power itu sudah ada karena memang ini alami dari Praveen. Tapi kami harus jaga supaya dia bisa tahan. Jadi selain kecepatan, dia juga harus tingkatkan daya tahan ototnya,” tuturnya.

“Kalau Mely lebih banyak yang mesti dibentuk lagi jelang Olimpiade. Kami sudah siapkan semua program khusus untuk Mely, supaya dia bisa capai peak di Olimpiade,” tandasnya.