"Keputusan memisahkan Dejan dan Fadia menambah pekerjaan rumah untuk sektor ganda campuran, dengan ketidakjelasan kelanjutan duet Rinov/Pitha," demikian Kompas melaporkan, Senin (16/6).
Menjelang akhir pekan lalu PP PBSI mengumumkan, Fadia akan fokus di sektor ganda putri. Keputusan tersebut diambil setelah lebih kurang setengah tahun Fadia bermain rangkap di nomor ganda putri dan ganda campuran. Namun, induk organisasi olahraga pukul bulu itu belum menyebutkan siapa partner Fadia atau Dejan.
"Setelah bermain rangkap selama kurang lebih enam bulan, melihat hasil yang ada dan dengan beberapa pertimbangan lain maka Siti Fadia Silva Ramadhanti akan fokus bermain di ganda putri," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Eng Hian melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
Duet pemain berusia 20 tahun Verrell Yustin Mulia dengan Lisa Ayu Kusumawati juga menjadi sorotan surat kabar tersebut. Dengan bekal pengalaman bermain di berbagai turnamen Tur Dunia BWF, Lisa dinilai belum dapat menuntun Verrell yang minim pengalaman.
"Ketika Lisa dinilai memiliki potensi hingga dipanggil ke pelatnas, dia layak mendapat partner satu level agar kemampuannya berkembang, bukan untuk menuntun pemain muda karena levelnya belum sampai pada tahap itu. Apalagi, kondisi ganda campuran saat ini membutuhkan penanganan darurat demi target Olimpiade Los Angeles 2028," tulis Kompas dalam artikel dengan kepala berita "Mau Apa Setelah Indonesia Terbuka?".
Dengan penghapusan nama Dejan/Fadia dan Rinov/Pitha, Indonesia hanya mengirimkan empat pasangan ke Tokyo guna mengikuti Japan Open 2025, 15-20 Juli. Mereka adalah Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah, Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja.


