Taufik: Masyarakat Inginnya Juara

Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Nasional ‐ Created by EL

Jakarta | Wakil Ketua Umum PP PBSI Taufik Hidayat memberikan ultimatum kepada jajaran pelatih pelatnas bulu tangkis agar tidak hanya fokus mengejar peringkat dunia, tetapi juga memperjuangkan prestasi nyata berupa gelar juara. Menurutnya, PBSI telah memberikan waktu yang cukup kepada para pelatih sejak awal tahun untuk membuktikan kinerja mereka, tetapi hingga pertengahan musim 2025, sejumlah sektor dinilai belum menunjukkan hasil yang memuaskan.

"Evaluasi kemarin lebih ke pelatih, ke atletnya belum. Saya sudah ultimatum juga. Sudah enam bulan lebih, jangan hanya kejar ranking, masyarakat inginnya juara. Juara itu cuma satu, tidak ada juara dua," kata Taufik di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (1/7).

Taufik menekankan pelatih memiliki tanggung jawab besar dalam membina dan mengembangkan performa atlet, baik secara teknis maupun mental. Oleh karena itu, hasil akhir menjadi tolok ukur utama. "Kami lihat dari Januari sampai sekarang, kalau tidak memenuhi target, kami buka lagi rekam jejaknya. Kalau tidak ada prestasi, buat apa dipertahankan," ujarnya.

PBSI, lanjutnya, menerapkan sistem evaluasi berjenjang kepada pelatih melalui surat peringatan bertingkat, mulai dari surat peringtan 1 hingga surat peringatan 3, sesuai dengan pencapaian target masing-masing sektor. "Pelatih juga jangan enak-enakan. Semua ada ukurannya, targetnya masing-masing, dan tidak bisa disamakan. Kita lihat siapa yang dilatih, apa janjinya, dan sudah sampai mana," katanya.

Selain itu, Taufik menyebut pentingnya kemampuan pelatih dalam membangun hubungan yang baik dengan atlet. Menurutnya, pelatih harus bisa menyesuaikan diri, membangun kekompakan, dan menjadi figur yang mendukung, di dalam maupun di luar lapangan. "Pelatih harus bisa menyesuaikan. Tidak bisa satu pemain satu pelatih. Harus bisa jadi kakak, orang tua, bahkan psikolog. Kalau semua merasa tidak cocok, ya susah," ujarnya.

Taufik memastikan, keputusan evaluasi akan berdasarkan data objektif yang dikumpulkan oleh Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres). Ia juga meminta agar proses promosi dan degradasi pelatih bisa kembali diterapkan secara berkala sesuai kebutuhan. "Sudah saya minta ke Binpres untuk sampaikan ke pelatih masing-masing. Jangan sampai pelatih merasa nyaman terus, sementara hasilnya minim. Kita ingin yang terbaik," ungkapnya.

Sepanjang 2025, baru dua gelar juara yang berhasil diraih atlet pelatnas, yakni dari sektor ganda putri melalui pasangan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti pada turnamen Super 300 Thailand Masters 2025, serta dari ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu pada Super 300 Taiwan Open 2025.

Sementara pada turnamen level atas seperti Super 500, Super 750, dan Super 1000, pebulu tangkis Indonesia masih belum mampu bersaing secara konsisten.