(Olimpiade Rio 2016) Tampil di Olimpiade, Mimpi Debby Yang Jadi Kenyataan

Debby Susanto
photo: pbdjarum.org
Olimpiade ‐ Created by TIF

RIO DE JANEIRO - Tampil di Olimpiade adalah mimpi bagi semua atlet di dunia. Termasuk Debby Susanto yang akhirnya dapat mewujudkan salah satu mimpinya untuk tampil di Olimpiade membela Indonesia di Rio de Janeiro, Brasil tahun ini.

Debby mengaku sudah menyimpan asa untuk bisa tampil di Olimpiade sejak empat tahun lalu di London. Sayang, Debby yang kala itu berpasangan dengan Muhammad Rijal tak mampu mencapai targetnya untuk lolos kualifikasi ke Olimpiade. Padahal, dia sempat digadang menjadi salah satu kekuatan Indonesia dari cabang bulutangkis.

"Nyesek sih yang pasti pas Olimpiade 2012 kemarin. Sama kak Rijal penghitungan poin terakhir di India Open Super Series. Kami tidak bisa mencapai target untuk tembus Olimpiade, padahal tinggal sedikit lagi," ucap Debby menceritakan posisinya empat tahun lalu.

Kendati tidak tampil di Olimpiade, tapi Debby dan Rijal saat itu tetap berangkat ke London, sebagai sparing partner Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia di nomor ganda campuran. Pengalaman itu jadi kesempatan emas buatnya untuk turut merasakan hawa ajang multievent olahraga terbesar di dunia itu.

"Setelah nggak masuk, kak Icad (Richard Mainaky, pelatih ganda campuran) memberi kesempatan buat kami melihat Olimpiade. Kami dikasih kesempatan untuk melihat kondisi Olimpiade, bisa merasakan suasananya," imbuh dara asal Palembang itu.

Kenang Debby, kala itu dia sangat antusias melihat persiapan di luar maupun di dalam lapangan yang dilakukan para seniornya di London. Sejak itu, dia pasang target supaya di Olimpiade selanjutnya bisa tampil membela Indonesia. Terwujud, Debby ambil bagian bersama Praveen Jordan pada Olimpiade ke-31 di Rio de Janeiro 2016.

Bersama Praveen, Debby mengaku sudah melihat adanya peningkatan dari segi permainan. Disebutnya, banyak hal positif yang terus mengalami kemajuan dari pasangan yang kini duduk di peringkat tujuh dunia itu. Apalagi ditambah dukungan semangat dari keluarga dan sahabat yang membuatnya lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik.

Sayang, langah Debby dan Praveen harus terhenti di babak perempat final. Keduanya kalah saat mengarungi pertemuan dini dengan seniornya, Tontowi/Lliyana untuk memperebutkan tiket ke babak semifinal. Positifnya, Indonesia menempatkan satu wakilnya di semifinal yang menjadi satu-satunya harapan untuk membawa pulang medali Olimpiade.

Meski langkahnya terhenti, asa untuk mempersembahkan medali Olimpiade buat Merah Putih tak pernah padam. Di usianya yang mencapai 27 tahun, Debby sebenarnya masih punya kesempatan untuk kembali tampil di Tokyo 2020. Akankan itu terwujud?