"Puji Tuhan dikasih kemenangan, hari ini baru pertama kali main. Kalau saya sendiri sudah cukup nyaman, paling terkendala di shuttlecock yang sedikit enteng jadi perlu ada tekanan lebih," kata Verrell melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Beruntung kami berhasil menjalankan strategi yang tepat dan instruksi pelatih dapat kami jalankan dengan baik," tambahnya.
Sementara itu, Adrian menyatakan, setelah tertinggal di awal gim pertama maupun gim kedua dalam perolehan poin, mereka tetap berupaya mengubah ritme permainan dengan tampil lebih agresif, khususnya dengan berinisiatif menyerang lebih dulu dan mencoba mendominasi permainan di area depan net. "Lawan sendiri mungkin belum seberat besok jadi kami berusaha enakin mainnya dulu dan adaptasi lapangan," tuturnya.
Di babak delapan besar, Adrian/Verrell bertemu dengan pasangan senior asal PB Jaya Raya, Hafiz Faisal/Kenas Adi Haryanto. Menanggapi laga tersebut, Adrian berujar, "Lawan mereka mungkin karena pemain senior, jadi nggak secepat kami. Jadi kami harus bermain lebih agresif dan tidak meladeni pola permainan mereka."
Adapun, Verrell merasakan sensasi deja vu ketika kembali tampil pada Sirnas, mengingat atmosfer dan arena yang sudah pernah dirasakan sebelumnya. Ia juga menyatakan rasa syukur dapat kembali bertanding di level nasional, yang menurutnya sebuah kesempatan penting untuk menjaga ritme permainan sekaligus mengasah kemampuan di tengah persaingan yang semakin ketat. "Saya mau buktikan kalau saya bisa step by step dari Sirnas ke kelas yang lebih atas," pungkasnya.


