"Dari saya sendiri di gim pertama banyak pola dari lawan yang bikin saya kagok, jadi kami telat untuk mengambil pola permainan akan kami terapkan," tutur Jania melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Beruntung di gim kedua dan ketiga kami bisa mengatasi permainan lawan," tambah pemain asal PB Jaya Raya ini.
Lebih lanjut Jania menyatakan, laga ini tidak mudah mengingat lawan merupakan para pemain senior dengan kemampuan bertahan yang solid. Mengusung gaya bermain sama-sama agresif, Jania/Riska memilih lebih dulu memperkuat pertahanan sebelum memanfaatkan celah untuk balik menyerang dan mengamankan poin.
"Pola yang kami terapkan sesuai instruksi pelatih (Prasetyo Basuki) untuk tidak telat di bola satu, dua, tiganya dan kalau kami ragu kami harus siap untuk defense balik serang," kata Riska.
Sementara dalam menghadapi laga final melawan Gina Karmila/Reva Olivia Damayani asal Pelatkot Tangsel/Jaya Raya, Riska menegaskan akan menjalankan arahan pelatih, termasuk menjaga fokus agar tidak lengah serta mempertahankan konsistensi. Keduanya juga dituntut bermain lebih sabar dan mengendalikan emosi agar dapat tampil optimal. "Pokoknya harus siap terus," pungkasnya.


