Sayangnya, tahun ini, baik putra dan putri Djarum semuanya terhenti di babak penyisihan akhir. Baik tim putra maupun putri Djarum hanya menduduki peringkat ketiga di klasemen Grup.

Dengan hasil yang tidak lebih baik dari tahun lalu, Manajer Djarum, Fung Permadi menuturkan, harapannya agar hasil tahun ini bisa diambil pelajaran dan manfaat oleh para pemainnya. Karena, menurut dia, keikutsertaan mereka di Djarum Superliga ini sendiri adalah untuk para pemain sendiri.

"Sebagai evaluasi di sektor putra, nomor ganda sudah cukup baik dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki mereka. Kemampuan mereka untuk mengatasi kesulitan sudah sangat baik, sesuai dengan yang diinginkan," katanya. Tapi di nomor tunggal, menurut dia, masih ada kelemahan. Ada hal-hal mendasar yang mesti diperbaiki, seperti kekuatan kaki, cover lapangan, buangan bola, dan sebagainya. Bahkan itu pun berlaku bagi pemain sekelas Hayom, yang dinilainya masih belum bisa stabil.
 
Bukan hanya putra, tim putri pun tidak luput dari evaluasi. Di sektor putri yang dinilai Fung masih kurang adalah keberanian. Dia menilai para pemain putri yang masih muda, dari cara bermainnya, terlihat belum berani mengeluarkan semua yang sudah dipelajari di latihan.
"Tidak berani serve tinggi, belum berani mengadu dengan lawan dll. Padahal seorang pemain, jika sudah dengan standar tertentu harus punya kematangan cara berpikir dan keberanian," ucap Fung.

Untuk itu, di pelaksanaan Djarum Superliga selanjutnya Djarum bertekad untuk tampil lebih baik dengan menggembleng lebih matang lagi para pemain mudanya. "Kita tampil di Djarum Superliga tahun ini dengan persiapan serba mendadak. Makanya, tahun depan kita akan persiapan lebih matang lagi untuk pemain mudanya dan kita harap dengan persiapan yang lebih matang, para pemain Djarum penghuni pelatnas bisa dapat bergabung memperkuat tim," imbuh Fung menambahkan.**